Tanggal 2 Oktober telah ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional, dan selalu diperingati untuk menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan masyarakat terhadap batik sebagai kebudayaan asli Indonesia yang menjadi icon dunia.
Sejarah asal mula batik hadir di Indonesia perlu dipelajari khususnya bagi generasi muda. Secara Etimologi (cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal-usul suatu kata), kata batik berasal dari bahasa Jawa yang mempunyai arti beragam. Batik terdiri dari kata “amba” dan “tik” atau “nitik”. “Amba” berarti menulis, lebar, atau luas, dan “tik” atau “nitik” berarti titik atau membuat titik. Jadi, batik berarti menulis atau membuat titik pada suatu kain yang lebar. Akhiran “tik” pada kata batik mempunyai pengertian menitik atau menetes. Dalam bahasa Jawa kuno disebut “serat” dan dalam bahasa Jawa ngoko disebut tulis atau menulis dengan menggunakan lilin atau malam. Gabungan beberapa titik yang berimpitan inilah yang akan membentuk garis. Dikutip dari buku Kebanggaan Indonesia Batik Menjadi Warisan Dunia (2021).
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa batik merupakan seni menulis atau melukis yang dilakukan di atas kain. Dalam proses pengerjaannya, pembatik menggunakan lilin atau malam untuk mendapatkan ragam hias atau pola di atas kain dengan menggunakan alat yang dinamakan canting. Dengan berjalannya waktu pembatik juga telah menggunakan kuas, sablon, cap, atau cetak printing, dan teknik teknik wax-resist dyeing dengan lilin atau malam sebagai pewarna, dan desain atau motif batik dapat dibuat secara langsung pada media yang akan digunakan dengan menggunakan bahhan-bahan pewarna yang lebih modern.
Batik merupakan karya seni yang bernilai tinggi dan telah menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia sejak lama. Batik telah mengakar dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Di Indonesia hampir setiap daerah mempunyai sejarah dan tradisi membatik yang unik, akibatnya, batik mendapatkan definisi dalam berbagai ungkapan dan pengertian yang berbeda-beda.
Arti Batik secara sederhana atau terbatas, merupakan seni menulis atau melukis yang dilakukan di atas kain dan berbagai media.Dengan berjalannya waktu maka media yang digunakan untuk membatik tidak lagi hanya kain, tapi sudah berkembang pada berbagai media seperti kayu, plastik, kulit, kertas, kaca, keramik, dan lain sebagainya. Alat untuk menulis atau melukis desain atau corak tersebut juga tidak hanya menggunakan canting, tapi dapat juga menggunakan kuas, sablon, cap, atau cetak (printing) atau dengan teknik wax-resist dyeing, desain atau motif batik dapat dibuat secara langsung pada media yang akan digunakan, dengan kombinasi warna-warna yang bersumber dari bahan pewarna modern.
Sebagai anak bangsa mari kita lestarikan budaya kita dengan menunjukkan cinta kita terhadap budaya sendiri dengan memakai pakain bermotif batik disaat beraktivitas, atau pada momen-momen tertentu, terutama apabila kita berada di negara lain.
Artikel serupa telah diterbitkan SINDOnews.com pada Rabu, 02 Oktober 2024 – 14:52 WIB oleh Wahyono dengan judul “Pelajar dan Mahasiswa! Ini Pengertian Batik Secara Etimologis”.